Hidup ini penuh dengan tekanan atau stressor. Tidak semua yang kita inginkan sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang yang mampu menghadapi berbagai situasi tanpa rasa tertekan. Namun menghadapi tekanan merupakan tantangan untuk dapat melewatinya. Ada diantara kita yang setiap bertemu pada suatu kondisi tertentu, langsung merasakan kejenuhan, rasa tertekan, atau bahkan ada yang berujung pada keputusasaan dan nekat mengakhiri hidupnya (bunuh diri). Setiap peristiwa tentu memiliki dampak psikologis yang berbeda pada setiap orang. Karena setiap orang memiliki ambang stress yang tentu berbeda. Semakin besar ambang stress yang dimiliki seseorang, maka akan semakin kuat pula orang tersebut dalam menghadapai dan menjalani berbagai situasi yang ada dalam hidupnya. Pendidikan, perhatian lingkungan terdekat, keimanan, serta pengetahuan dan pengalaman yang didapat seseorang merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya seseorang dalam mengatur ambang s
Intro : Cheng Deshu kali ini yang berbicara, "Kau benar-benar hanya berbicara besar saja, tuan, Tetapi kata itu tidak memberikan bukti dari keterpelajaranmu. Aku berpikir bahwa pelajar yang asli pasti akan tertawa mendengarkan kata-katamu." Zhuge Liang menjawab, "Ada yang disebut pelajar mulia, setia dan patriotik. Dia sangat menjaga kelakuannya dan membenci kepura-puraan. Yang menjadi perhatian pelajar seperti itu dalam bertindak adalah kesadaran dan rasa tanggung jawab sepenuh hati, serta membiarkan masa depannya diisi dengan reputasi yang baik. Ada pelajar yang biasa-biasa saja, seorang kutu buku, tidak lebih. Setiap hari hanya berteman dengan pena dan bukunya saja, dimasa mudanya dia menyusun ode (satra atau syair) dan di masa tuanya berusaha mengerti isi kitab (buku-buku) klasik sepenuhnya. Ribuan kata telah dituliskan dari penanya, tetapi tidak ada suatu ide yang gemilang dipikirannya. Dia mungkin, seperti pelajar (baca : pemikir/filsuf) Yang Xiong ( 53 SM–18 M) ,