Hidup ini penuh dengan tekanan atau stressor. Tidak semua yang kita inginkan sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang yang mampu menghadapi berbagai situasi tanpa rasa tertekan. Namun menghadapi tekanan merupakan tantangan untuk dapat melewatinya. Ada diantara kita yang setiap bertemu pada suatu kondisi tertentu, langsung merasakan kejenuhan, rasa tertekan, atau bahkan ada yang berujung pada keputusasaan dan nekat mengakhiri hidupnya (bunuh diri). Setiap peristiwa tentu memiliki dampak psikologis yang berbeda pada setiap orang. Karena setiap orang memiliki ambang stress yang tentu berbeda. Semakin besar ambang stress yang dimiliki seseorang, maka akan semakin kuat pula orang tersebut dalam menghadapai dan menjalani berbagai situasi yang ada dalam hidupnya. Pendidikan, perhatian lingkungan terdekat, keimanan, serta pengetahuan dan pengalaman yang didapat seseorang merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya seseorang dalam mengatur ambang s
Seorang dosen pasca sarjana Universitas Paramadina, dalam orasinya saat acara Kongres Mahasiswa Islam Indonesia (KMII) pada Oktober 2009 lalu di Jakarta, menjelaskan tentang bagaimana melimpahnya potensi sumber daya hutan Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa dari pendapatan hutan, bila dikelola dengan metode yang paling lestari dan sesuai dengan syariat islam, meskipun dengan hanya menebang sebanyak 5% pohon pada setiap hektarnya dari sekitar 104 juta hektar luas hutan Indonesia pertahunnya, maka akan mendapat laba bersih sekitar 2.080 triliun. Sejumlah angka yang fantastis, mengingat jumlah APBN negeri 0r4n94n3h pada tahun ini saja (2009-red), hanya berjumlah sekitar 1.000 triliun. Dan itu belum ditambah dengan pendapatan dari sumber daya alam lainnya yang ada di laut dan darat, seperti perikanan, perkebunan, atau tambang mineral dan energi. Hanya saja, entah karena masih banyaknya aparat di negeri 0r4n94n3h yang bodoh atau tamak dibanding dengan aparat negeri yang memiliki tujuan mem