Nagabonar jadi 2
Sekali lagi menonton adegan dalam film nagabonar jadi 2. Adegan saat si om naga
meminta patung Panglima Besar Jendral Sudirman untuk menurunkan tangan kanannya
yang sedang menghormat ke setiap pengguna jalan tersebut.
"Jenderaaall...!!!,
turunkan tanganmu jendraaall..!!!"
"Untuk apa kau
menghormati mereka?!?!, mereka saja tidak pernah menghormatimu
jendraaaalll...!!!" (kira-kira seperti itu teriaknya).
Sambil menangis dan
bergelayutan, om naga bonar mencoba menurunkan tangan kanan patung jenderal
sudirman yang dipaksa menghormati setiap orang yang melintas (termasuk para
koruptor dan boneka penjajah musuh-musuhnya). Dalam adegan tersebut, si om naga
ceritanya juga lagi kesel dengan anaknya (si bonaga) yang memutuskan untuk
bekerjasama dengan orang Jepang, yang merupakan salah satu negara yang pernah
menjajah negaranya.
"Jenderaal...
sudahlah jendraall turunkan tanganmu..!"
"Jendral..
turunkan tanganmu jenderal..." (sambil terus menangis dan bergelayutan...
kira-kira sampai Sutradara bilang "cut", hihihi..).
Hmmmph...
3 Idiot
Nonton film lainnya, 3
(orang) idiot, sampai pada adegan Farhan memohon diizinkan untuk dapat menjadi
seorang fotografer di hutan belantara gamezone Brazil, daripada menjadi seorang
tukang insinyur (kayak Bang Doel). Farhan memohon dan memelas pada
ayahnya, walaupun terus disanggah oleh sang ayah.
"Ayah.. aku tidak
peduli apa kata orang atau tuan takoer, karena mereka tidak pernah memasang AC
dikamarku, tetapi engkau ayah."
"Tuan takoer tidak
pernah menggendongku dibahuku, tapi engkau ayah".
"Tuan thakkoer
tidak pernah mengajakku jalan-jalan, tapi engkau ayah".
"Aku tidak akan
bunuh diri seperti Raju sekalipun engkau melarangku, dan jika terlintas pikiran
bodoh itu dibenakku, maka aku akan membuka dompet ini melihat senyum ayah dan
ibu, dan membayangkan apa yang akan terjadi pada senyuman kalian bila aku
melakukannya ayah..."
Baru nonton film kayak
gitu, dah ngalir aja nih aer mata, cengeng beut dah...
Hmmppphh...
Padahal itu kan hanya
film komedi saja ceritanya. Bagaimana kalau nonton lagi film dokumenter irak,
palestina, atau tarikh dan siroh sambil terlintas jeritan dan teriakan keluarga
yang ditinggalkan anak, suami, istri, atau orang tua dan kerabatnya atau
tergambar sulitnya perjuangan para nabi dan sahabatnya dinista oleh para
pendusta. Bisa-bisa ngelap ingus dan air mata terus.
Hmmphh...ternyata aku
masih punya cadangan air mata. Alhamdulillah.
Salam penonton
Comments
Post a Comment