Bismillahirohmanirohim
Di mesjid itu, dia bertemu dengan seseorang. Seseorang yg dia sembunyikan dalam hatinya. Dia berharap suatu saat di waktu yang tepat dengan izin Allah, seseorang itu bisa mengimami sholat dan kehidupannya... Dia simpan semuanya dalam sebuah harapan dan do'a...
Hingga waktu berjalan, dia tidak pernah lelah berdo'a dan berharap semoga Allah mempertemukan dia dengan imam dalam hidupnya.
Terkadang... putus asa menghampirinya, dia pun ingin lari dari harapan. Tapi, do'a itu membangunkannya kembali. Dia berdo'a" Ya Robbana, ku serahkan hidup dan matiku padaMu. Aku bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan. Ya Robbana, jika dia adalah orang yang akan menjadi imamku, maka berilah kesabaran kepadaku dalam menantinya, namun jika bukan dia orangnya, maka ikhlaskan hatiku." Dia berdiri menanti melalui sholat, dan do'a. Dia tau, dia tidak bisa memaksa Allah yang telah menetapkan takdir hambanya.
Namun, dia tetap bertawakal dan berdo'a...
Di suatu waktu, Allah mempertemukannya kembali... Dia memulai untuk menjemput tidak hanya menanti. Tapi, saat dia akan menjemput. Dia tersadar dia hanya berharap terlalu tinggi... Dia pun menghindar,.. Tapi, perasaan itu bukan hanya tersimpan tapi tertanam, hingga sulit untuk di dihindari... Dia bergelut dengan perasaannya. Dia pun serahkan pada Allah segalanya, Hingga suara takbir berkumandang, dan kembali menyirami harapannya, "Sampaikanlah padanya tentang hatimu dan niatkanlah karena Allah. Hingga, jika tidak sesuai dengan yang diharapkan maka hatimu tidak akan merasa terluka. Terlalu lama disimpan, akan menjadi duri dalam hatimu." Dengan niat karena Allah dia sampaikan perasaan di hatinya, tapi bukan untuk merendahkan dirinya, dia hanya ingin bertawakal.
Harapan adalah sebuah do'a. Do'a adalah kekuatan hamba yang beriman. Manusia hanya berharap dan berdo'a namun Allah pula yang menentukan...
Untuk seseorang yang disana, dia tidak memaksa hatimu... Dia hanya berharap dapat bersama2 menyempurnakan agama Allah. Jika memang hatimu tidak berkenan maka do'akanlah dia agar dia menemukan imam yg terbaik dalam hidupnya. Tapi jika hatimu berkenan, jemputlah dia dengan niat karena Allah. Tentukanlah dengan hatimu, dan tentukanlah dengan tawakal dan istikhoroh kepada Allah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik. amiin
=====
fii ash saatul akhirul romadhan
Comments
Post a Comment