Hidup ini penuh dengan tekanan atau stressor. Tidak semua yang kita inginkan sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang yang mampu menghadapi berbagai situasi tanpa rasa tertekan. Namun menghadapi tekanan merupakan tantangan untuk dapat melewatinya. Ada diantara kita yang setiap bertemu pada suatu kondisi tertentu, langsung merasakan kejenuhan, rasa tertekan, atau bahkan ada yang berujung pada keputusasaan dan nekat mengakhiri hidupnya (bunuh diri). Setiap peristiwa tentu memiliki dampak psikologis yang berbeda pada setiap orang. Karena setiap orang memiliki ambang stress yang tentu berbeda. Semakin besar ambang stress yang dimiliki seseorang, maka akan semakin kuat pula orang tersebut dalam menghadapai dan menjalani berbagai situasi yang ada dalam hidupnya. Pendidikan, perhatian lingkungan terdekat, keimanan, serta pengetahuan dan pengalaman yang didapat seseorang merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya seseorang dalam mengatur ambang s
Sekapur Arang :
BANYAK orang bertanya-tanya dari mana asal
kata “bekasi”. Saya dan anda juga mungkin punya rasa penasaran yang sama
tentang bagaimana asal muasal Kota Bekasi yang sudah kita jadikan rumah tinggal
selama bertahun-tahun.
Batang Tubuh :
Berbicara tentang sejarah Bekasi marilah kita
awali dengan mengutif pendapat Poerbatjaraka (seorang ahli bahasa Sansekerta
dan Jawa Kuno). Menurut penelusuran Poerbatjaraka, kata “Bekasi “ secara
filologis, berasal dari kata Candrabhaga; Candra berarti
“bulan” (sama dengan kata sasi, dalam bahasa Jawa Kuno) dan Bhaga
berarti bagian. Jadi, secara etimologis kata Candrabhaga berarti bagian dari
bulan.
Entah bagaimana, perkembangan selanjutnya
pelafalan kata Candrabhaga berubah menjadi Sasibhaga dan
kemudian Bhagasasi. Pengucapan
kedua kata tersebut sering disingkat menjadi Bhagasi . Pemerintah
kolonial Belanda sering