Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2010

SangOrangAneh XeroserYosZaim

Tingkatkan Manejemen Strees : Hidup menantang, Optimis, Hadapi

Hidup ini penuh dengan tekanan atau stressor. Tidak semua yang kita inginkan  sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang yang mampu menghadapi berbagai situasi tanpa rasa tertekan. Namun menghadapi tekanan merupakan  tantangan untuk dapat melewatinya. Ada  diantara kita yang setiap bertemu pada suatu kondisi tertentu, langsung merasakan kejenuhan, rasa tertekan, atau bahkan ada yang berujung pada keputusasaan dan nekat mengakhiri hidupnya (bunuh diri).   Setiap peristiwa tentu memiliki dampak psikologis yang berbeda pada setiap orang. Karena setiap orang memiliki ambang stress yang tentu berbeda. Semakin besar ambang stress yang dimiliki seseorang, maka akan semakin kuat pula orang tersebut dalam menghadapai dan menjalani berbagai situasi yang ada dalam hidupnya.   Pendidikan, perhatian lingkungan terdekat, keimanan, serta pengetahuan dan pengalaman yang didapat seseorang merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya seseorang dalam mengatur ambang s

onetime

Darul Islam dan Darul Kufur, Keduanya Istilah Syar'i

Dr. Muhammad Haekal menyatakan bahwa sesungguhnya frasa dar al-islam adalah istilah syar’i yang dipakai untuk menunjukkan realitas tertentu dari sebuah negara. Frasa dar al-kufr juga merupakan istilah syar’i yang digunakan untuk menunjukkan realitas tertentu dari sebuah negara yang berlawanan dengan darul islam. Begitu pula istilah dar ul kufr , dar as syirk , dan dar al harb ; semuanya adalah istilah yang maknanya sama (Muhammad Khair Haekal, Al Jihad wa al Qital , 1/660; imam asy Syafii, al Umm , IV/270-271) untuk menunjukkan realitas tertentu dari sebuah negara yang faktanya berbeda dengan fakta pertama (darul islam). Istilah dar al-islam dan dar al-kufr telah dituturkan di dalam sunnah dan atsar para sahabat. Imam al Mawardi menuturkan  sebuah riwayat dari nabi saw., bahwa beliau pernah bersabda, “Semua hal yang ada di darul islam menjadi terlarang (terpelihara), sedangkan semua hal yang ada di dalam dar as syirk telah dihalalkan.” (imam al Mawardi, al Ahkam as Sulthan

Bioskop dan Film Panas, Bagaimana ?

Sejak berkembangnya dunia entertainment, khususnya per-film-an, banyak rumah-rumah produksi per-film-an berlomba-lomba membuat film yang menarik untuk mereguk keuntungan sebesar-besarnya tentunya, dengan tidak pandang apa kontennya dan siapa sasarannya. Lalu bagi ’seniman-seniman’ dunia tersebut ada ajang penghargaan semisal piala Oscar di Amerika, atau piala Citra di Indonesia. Sayangnya yang dinilai adalah seberapa besar jumlah penontonnya atau hal-hal lainnya yang justru meningkatkan gairah mereka berproduksi, apapun filmnya asalkan laku di ’pasaran’. Namun bukan hal itu yang menjadi inti masalah bagi seorang muslim tentunya, melainkan bagaimana bila film-film yang dibuat oleh mereka  ditayangkan di bioskop lalu kaum muslimin pun berbondong-bondong memasuki gedung bioskop sekedar untuk menikimatinya ? Nonton di Bioskop Memasuki gedung bioskop untuk melihat film-film yang serius dan bermanfaat (dalam pandangan syara’) itu boleh, sebagai