Skip to main content

SangOrangAneh XeroserYosZaim

Tingkatkan Manejemen Strees : Hidup menantang, Optimis, Hadapi

Hidup ini penuh dengan tekanan atau stressor. Tidak semua yang kita inginkan  sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang yang mampu menghadapi berbagai situasi tanpa rasa tertekan. Namun menghadapi tekanan merupakan  tantangan untuk dapat melewatinya. Ada  diantara kita yang setiap bertemu pada suatu kondisi tertentu, langsung merasakan kejenuhan, rasa tertekan, atau bahkan ada yang berujung pada keputusasaan dan nekat mengakhiri hidupnya (bunuh diri).   Setiap peristiwa tentu memiliki dampak psikologis yang berbeda pada setiap orang. Karena setiap orang memiliki ambang stress yang tentu berbeda. Semakin besar ambang stress yang dimiliki seseorang, maka akan semakin kuat pula orang tersebut dalam menghadapai dan menjalani berbagai situasi yang ada dalam hidupnya.   Pendidikan, perhatian lingkungan terdekat, keimanan, serta pengetahuan dan pengalaman yang didapat seseorang merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya seseorang dalam mengatur ambang s

onetime

Ayo Bayar !!! Modal Yang Dititipkan Kepada Kita

Tulisan ini mengutip sebuah tulisan Arief B. Iskandar (dalam al wa’ie no. 114 th. X, 1-28 feb’ 2010) tentang syukur. Beliau mengutip tulisan mas Syaefuddin, seorang asisten dosen FMIPA IPB, yang intinya adalah tentang bernafas. Melalui aktivitas bernafas seharusnya sudah cukup untuk menyentil kesadaran kita, bahwa kita ini sebenarnya telah diberikan nikmat dan ‘pinjaman’ yang berlimpah dari Allah Swt, atau bahkan memang sebuah kelayakan bagi kita dikatakan sebagai ‘budak’ yang harus patuh pada Pemilik-Nya, karena kita telah ‘dibeli’ oleh-Nya. Ya tentang bernafas…, bro… sis… ternyata ini bukanlah hanya sekedar sebuah pelajaran biologi !!

Bagi yang belum tahu, mari kita sama-sama cari tahu. Ketahuilah bahwa manusia pada umumnya memerlukan 0,5 liter udara untuk bernafas, itu artinya dalam semenit manusia membutuhkan sekitar 20 kali tarikan nafas atau menghirup 10 liter udara. Subhanallah. Bayangkan, dalam sehari manusia membutuhkan udara bagi tubuhnya sebanyak 14.400 liter setiap harinya.

Mau Hitung-Hitungan, Ya Silakan Saja


Hehehe… sekarang kita ini kan hidup dalam dunia kapitalisme, sehingga semua biasanya serba dihitung berdasarkan kepingan-kepingan rupiah atau dollar… hmm kepingan atau lembaran ya ???... Jadi berapa om…, tante…, kang…, teh…, bang…, mpok… kira-kira kita harus membayar nafas ini kalau dihitung ke dalam rupiah ? hehehe… 

Pertama-tama kita lihat dari pelajaran biologi dulu ya…, cieee… biologisasi… hmmm tapi dalam hal ini kalau salah tanyakan lagi pada ahlinya ya…?…
 
Sebagaimana diketahui bahwa udara yang dihirup manusia terdiri dari beragam gas, semisal oksigen dan nitrogen. Masing-masing, 20% gas oksigen dan 79% gas nitrogen akan mengisi udara yang ada di sekitar manusia. Jika perbandingan gas tersebut pada setiap tarikan nafas manusia normal tetap, maka dalam setiap kali bernafas, kurang lebih seseorang akan menarik gas oksigen sebanyak 100 ml dan gas nitrogen sebanyak 395 ml, atau dalam sehari manusia akan menghirup sekitar 2880 liter oksigen dan 11.376 liter nitrogen. Subhanallah… 

Oleh karena itu maka… eh tunggu dulu… nah kalau yang sekarang kita bahas ini salah, tanyakan pula ke ahlinya juga ya ??? hehehe… yaitu ekonomers…atau bisa juga ke petugas Rumah sakit, atau yang jualan ! hahaha… 

Anggap saja saat ini oksigen per-liter-nya dijual dengan diharga Rp. 25.000,- dan nitrogen dihargai sebesar $ 2,75 per 2,83 liter, setelah proses hitungan cepat maka didapat misalnya harga nitrogen Rp. 9.950,- / liter. Bukankah itu artinya dalam sehari manusia telah diberi modal berupa nafas oleh Allah swt., sekurang-kurangnya adalah Rp. 176.652.165,-, maka bila di-akumulasi-kan selama sebulan modal itu akan mencapai jumlah Rp.5,3 miliar atau Rp. 63,6 miliar pertahun ?! subhanallah… investor mana coba yang mau ngasih modal ke semua penduduk bumi yang bernama manusia dengan sebegitu dahsyatnya tanpa pandang bulu… hmm bulu apa sih... kecuali investor itu Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Kaya, dan tentunya tidak pernah memikirkan untung rugi bagi-Nya !!! 

Maka sangatlah layak bila Dia swt., bertanya kepada kita, 

"maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?” (QS. ar Rahman; 15) 

atau 

"Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat  memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi?  Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?” (QS. Fathir : 3). 

Masya Allah… kita hanya baru ‘ngintip’ dari masalah nafas saja…, coba kalau kita mampu menghitung modal lainnya seperti melihat, mendengar, denyut jantung, kemampuan berpikir, berbicara, dan sebagainya, subhanallah… wallahu akbar besar betul kan modal yang telah dititipkan-Nya kepada kita ?! tapi ternyata Dia swt., telah lebih dulu memberitahukan melalui firman-Nya :   

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.  Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (an Nahl : 18)

Makanya Allah swt., hanya mengajak kita untuk berpikir dan bertanya kembali kepada diri kita sendiri, temen-temen kita, dan manusia semuanya, 

“katakanlah, ‘siapakah yang dapat memelihara kalian pada waktu malam dan siang hari selain Zat Yang Maha Pemurah ?” (al Anbiya : 42)

Hiks..hiks..hiks… jadi bagaimana dong kita bisa membayarnya ?! tenang..tenang… gak usah pusing dan bingung, sebab Allah swt., sendiri telah menunjukkan caranya bagaimana kita tiudak mengalami kerugian dengan modal yang besar banget itu alias biar kita jadi orang yang tetap beruntung, firman-Nya, 

“Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barang siapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (al ‘Araf : 8)

Tuh bro..sis… ternyata modal itu dititipkan kepada kita untuk membuat kita di hari itu… hari itu tuh…, ya pokoknya hari itu deh… kebaikan kita menjadi berat bila ditimbang di atas timbangan kebenaran, begitu. Wallahu’alam.

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatkan Manejemen Strees : Hidup menantang, Optimis, Hadapi

Hidup ini penuh dengan tekanan atau stressor. Tidak semua yang kita inginkan  sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang yang mampu menghadapi berbagai situasi tanpa rasa tertekan. Namun menghadapi tekanan merupakan  tantangan untuk dapat melewatinya. Ada  diantara kita yang setiap bertemu pada suatu kondisi tertentu, langsung merasakan kejenuhan, rasa tertekan, atau bahkan ada yang berujung pada keputusasaan dan nekat mengakhiri hidupnya (bunuh diri).   Setiap peristiwa tentu memiliki dampak psikologis yang berbeda pada setiap orang. Karena setiap orang memiliki ambang stress yang tentu berbeda. Semakin besar ambang stress yang dimiliki seseorang, maka akan semakin kuat pula orang tersebut dalam menghadapai dan menjalani berbagai situasi yang ada dalam hidupnya.   Pendidikan, perhatian lingkungan terdekat, keimanan, serta pengetahuan dan pengalaman yang didapat seseorang merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya seseorang dalam mengatur ambang s

Enam Buhul Kekuatan Sangkil Menyambut Kejayaan, Ikutan Teyan ?

Mari kita akui dengan jujur, bahwa saat ini umat islam baru mulai menggeliat kembali, setelah kekalahannya, yang ditandai dengan bertumbuhnya negara bangsa yang mengkotak-kotakan umat islam sesuai batas kewilayahan dan diterapkannya aturan yang berbeda-beda di masing-masing negaranya. Namun sebagai individu bagian dari kaum muslimin, apakah kita hanya berpangku tangan dan membiarkan keadaan seperti ini selamanya ? Tidak ! kita harus menyongsong masa depan dengan penuh optimisme. Kita harus meyakini bahwa sunnah-Nya pasti akan berlaku atas izin Allah. Oleh karena itu perlu ada persiapan dan upaya yang dilakukan untuk menyosong kembalinya kejayaan umat islam dengan diterapkannya aturan Allah Swt., sebagaimana sejarah telah mencatatnya. Sesunggunya umat islam telah dibekali petunjuk hidup (way of life) untuk mencapai kejayaan tersebut. Al qur’an sebagai panduan umum telah dilengkapi dengan petunjuk teknis dalam bentuk perbuatan dan ucapan rasulullah saw, serta diamnya sebagai persetujuan

Islamisasi Eropa : Perkembangan Luar Biasa Tanpa Terpaksa

Interaksi antara islam dengan bangsa-bangsa di eropa sepertinya telah terjadi sejak dari awal islam ‘diresmikan’ oleh Allah melalui Al Qur’an yang diwahyukan kepada Muhammad Saw (571 M – 632 M). Meskipun pada saat itu, banyak penolakan dan penentangan atas ilmu, ide, aturan, hukum, maupun segenap tata kelola kehidupan (wahyu) yang disampaikan oleh Muhammad Saw., baik itu dari kaumnya sendiri (Quraisy), pemuka agama dan kepercayaan lain, para pembesar dan juragan (sekarang : pejabat dan pengusaha konglomerasi), maupun dari pihak luar termasuk suku bangsa, kaum dan kerajaan-kerajaan yang berkuasa.   Mengenai interaksi islam dengan eropa, Mari kita mulai lihat siroh tentang perang Mu'tah (629 M). Disana  adalah perang pertama antara Islam dengan Imperium Romawi, catat Imperium Romawi. Perang ini terjadi di sebuah daerah di dekat Palestina (abaikan peta Palestina yang ada sekarang).   Untuk mengetahui detail prang mu’tah, silakan pelajari siroh nabawiyah ya.   Kembali ke Im